Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 17 Mei 2014

Waspadai Penyakit Jantung pada Anak

Waspadai Penyakit Jantung pada Anak


    Banyak orang tua rela mengorbankan apapun demi memberikan yang terbaik untuk anaknya, termasuk dalam hal kesehatan. Dalam hal ini, tentu saja dibutuhkan pemantauan yang teratur terhadap kondisi anak, baik sejak di dalam kandungan, pasca melahirkan, sampai masa tumbuh-kembangnya. Pikirkan ini: Apakah ada resiko penyakit yang mungkin Anda turunkan?
Salah satu penyakit yang patut diwaspadai, penyakit jantung bawaan, merupakan suatu hal yang perlu dicermati dengan serius. Kelainan jantung bawaan itu terjadi ketika si anak masih berada di dalam perut ibunya (kandungan).
Pada dasarnya, jantung manusia mulai melakukan pembentukan struktur kantong tunggal di usia 4 minggu masa kehamilan. Kantong jantung tersebut secara otomatis akan membesar seiring dengan peningkatan usia masa kehamilan (biasanya di usia 8 bulan).
Namun, perlu Anda ketahui bahwa kelainan jantung pada masa itu biasanya tidak akan menimbulkan masalah pada calon bayi karena adanya plasenta yang berfungsi mengalirkan oksigen dan karbondioksida ketika bayi masih berada di dalam.
Kelainan jantung akan terlihat ketika bayi lahir dan tali plasentanya dipotong. Adapun tanda pertama dan utama yang tampak ketika bayi mengalami kelainan jantung yakni terdengar suara bising saat bayi bernafas, adanya detak jantung yang tidak normal (biasanya lebih cepat), nafasnya pendek yang berakibat pada kesulitan ketika menyusu, mengalami gangguan pertumbuhan dan yang paling kentara kulitnya membiru (cyanotic).
Khusus untuk mengetahui suara bising yang ditimbulkan ketika bayi bernafas, dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan rontgen jantung, EKG, atau pemeriksaan penunjang lainnya.

Penyebab Penyakit Jantung pada Anak

Timbulnya peyakit jantung pada anak belum diketahui penyebabnya secara pasti. Namun, para ahli menyimpulkan bahwa kelainan tersebut dapat disebabkan oleh dua hal yakni genetik dan juga terjadinya infeksi.
Soal genetik, tentu tak bisa dihindari karena orang tua yang memiliki kelainan jantung beresiko lebih besar menurunkan penyakitnya tersebut pada sang anak dibandingkan dengan orang tua yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Penyebab yang kedua bisa jadi akibat infeksi yang disebabkan oleh rubella, alkohol, zat-zat beracun, serta obat-obatan tertentu. Maka, ketika hendak mengonsumsi obat-obatan tertentu yang sifatnya jangka panjang sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

Pengobatan Penyakit Jantung Tanpa Pembedahan

Jika bayi Anda sudah divonis memiliki kelainan jantung maka jangan panik dan tetaplah tenang karena setiap penyakit pasti ada obatnya. Begitupun dengan penyakit jantung anak yang seiring dengan perkembangan dunia kedokteran yang semakin canggih, pengobatannya kini bisa dilakukan tanpa pembedahan.
Pengobatan jantung tanpa bedah yang paling umum ialah patent ductus anterious(PDA) yang dilakukan dengan alat bernama Ampatzer duct occlude (ADO). PDA sendiri merupakan pembuluh darah yang menghubungkan antara pembuluh paru dengan aorta.
Beberapa rumah sakit sudah mempraktikkan cara pengobatan ini dengan tingkat keberhasilan yang bisa dikatakan cukup menggembirakan. Selain dengan ADO, cara pengobatan lainnya dapat dilakukan dengan Ballon atrial septostomy (BAS).
Ini dilakukan dengan pemasangan stent pada ductus anterious. Cara pengobatan lain yang terbaru ialah dengan mengombinasikan antara bedah dengan non-bedah.
Tentu dengan tidak meninggalkan bantuan penjelasan dari dokter. Salah satu kendala yang cukup berarti dalam penanganan tanpa pembedahan ini ternyata bukan dari soal teknis, melainkan non-teknis yakni menyangkut pembiayaan.
Patut diketahui bahwa biaya untuk pengobatan tanpa pembedahan sedikit lebih mahal dibandingkan pengobatan dengan pembedahan. Selain mempertimbangkan bentuk-bentuk pengobatan di atas, patut Anda ingat bahwa peran Anda sebagai orang tua juga sangat penting dalam keberhasilan penanganan penyakit ini, terutama dalam melakukan kontrol jangka panjang seperti pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian nutrisi dan perhatian, dan pemeriksaan secara berkala.
Sebagai orang tua, tentu Anda ingin memberikan yang terbaik termasuk kesehatan yang baik pada anak-anak Anda. Maka, kenali gangguan penyakit jantung bawaan sejak dini dan ambil langkah-langkah yang perlu untuk mengatasinya. Selamat mencoba!

Artikel Ini Dilindungi oleh Program DMCA Anticopy
Jika ingin mengcopy artikel ini, cantumkan sumber link artikel ini.
Terima kasih.
DMCA.com
Indahnya berbagi...

Previous
Next Post »

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.