Bahan material untuk dinding bermacam-macam, ada yang dari bata merah, batako, bata ringan, dan sebagainya. Paling sering digunakan untuk dinding adalah bata merah, baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Bagi orang teknik sipil mungkin sangat mudah menghitung kebutuhan material khususnya bata merah. Tetapi bagi teman-teman yang masih awam tentang bangunan mungkin agak bingung bagaimana cara menghitung kebutuhan material bangunan khususnya bata merah. Saat ini saya akan membahas bagaimana cara menghitung kebutuhan bata merah. Untuk teman-teman yang berencana mau membangun rumah dan mau membeli bata merah, semoga contoh perhitungan saya kali ini bisa membantu.
Sebagai contoh dalam perhitungan, saya akan menghitung kebutuhan bata merah untuk pos jaga seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
- Ukuran bata merah = 10 cm x 20 cm x 5 cm (terkadang ukuran bata merah di pasaran berbeda-beda, ada yang sesuai standar ada yang dikurangi)
- Ukuran bangunan = 3 m x 3 m x 3,50 m
- Ukuran lubang jendela = 1,20 m x 1,73 m = 2,08 m2
- Ukuran lubang pintu = 2 x (1 m x 2,20 m) = 4,40 m2
- Kebutuhan bata merah untuk pasangan 1 bata
- Kebutuhan bata merah untuk pasangan 1/2 bata
- Luas dinding = [4 x (3 m x 3,50 m)] - 2,08 - 4,40 = 35,52 m2
- Jika tebal spesi 1 cm, jadi luas satu bata merah dengan tebal spesinya untuk pasangan 1 bata = 0,11 x 0,06 = 0,0066 m2
- Jika tebal spesi 1 cm, jadi luas satu bata merah dengan tebal spesinya untuk pasangan 1/2 bata = 0,21 x 0,06 = 0,0126 m2
- Jumlah bata merah per m2 untuk pasangan 1 bata = 1 : 0,0066 = 151,515 buah, dibulatkan menjadi 152 buah
- Jumlah bata merah per m2 untuk pasangan 1/2 bata = 1 : 0,0126 = 79,365 buah, dibulatkan menjadi 80 buah
- Kebutuhan bata merah untuk pasangan 1 bata = 152 x 35,52 = 5399,04 buah, dibulatkan menjadi = 5400 buah
- Kebutuhan bata merah untuk pasangan 1/2 bata = 80 x 35,52 = 2841,60 buah dibulatkan menjadi = 2842 buah
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.