Menurut catatan media ini, kondisi seperti itu memang rutin terjadi disaat ombak laut sedang besar. Sebagian nelayan lebih memilih menambatkan perahunya di tepi ketimbang harus berjibaku dengan ombat dan laut ganas. Namun tidak semua nelayan 'libur', sebagian mereka ada juga yang nekat melaut, walau tidak begitu jauh ke tengah.
Menipisnya pasokan ikan di Bengkalis diakui Mazlina (32). Ibu rumah tangga warga Senggoro ini lebih memilih daging ayam, karena ikan-ikan segar sulit diperoleh kalaupun ada harganya jauh meningkat. Seperti ikan parang kata Mazlina, untuk ukuran tiga jari biasanya dijual antara Rp 35 ribu hingga Rp40 ribu/Kg, api sejak beberapa hari terakhir, harganya melambung jadi Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu/Kg.
''Untuk sementara pilih daging ayam saja, karena harga ikan naik,'' kata Mazlina.
Tidak hanya harga ikan yang naik, sejumlah barang kebutuhan dapur juga naik. Cabe merah biasanya beberapa minggu lalu turun ke level Rp30-an ribu, kini kembali naik menjadi Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu.
Sejumlah informasi mengatakan, kenaikan harga cabe tersebut dikarenakan meletusnya gunung Sinabung. Sekedar diketahui, sebagian sayur mayur dan cabe yang dijual di pasar Bengkalis, selain didatangkan dari Padang, Bukit Tinggi, Siak dan beberapa daeeah di Riau, juga didatangkan dari Medan. (ak27)
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.