[ArtikelKeren] HEALTH CONCERNS - Saat mendapati tubuh mulai kelebihan berat badan, dan penyakit pun mulai berdatangan, pengaturan kalori kemudian menjadi perhatian. Menyadari banyaknya kalori masuk tanpa diimbangi pengeluaran kalori, berbagai cara dilakukan untuk menurunkan berat badan, mulai diet hingga melakukan latihan/aktivitas fisik. Sayangnya, cara yang dipilih kerap salah kaprah.
Spesialis olahraga dari Indonesia Sport Medicine Centre, Andi Kurniawan mengatakan dalam prakteknya sehari-hari, ia kerap menemukan kesalahan yang kerap orang lakukan untuk mengurangi kalori.
"Orang sering menjadikan berat badan sebagai parameter ketika melakukan latihan fisik secara reguler. Berat badan tidak mudah dan cepat untuk diturunkan, memerlukan waktu karena ketika kita berolahraga lemak terbakar dan massa otot bertambah, berat badan memerlukan waktu untuk turun," ungkapnya kepada Kompas Health melalui surat elektronik.
Kalori terbakar lebih efektif dengan menerapkan gaya hidup aktif. Modifikasi gaya hidup dan memperbanyak bergerak akan efektif juga untuk membakar kalori, lanjutnya.
Selain pola latihan, kesalahan juga kerap ditemui dalam pengaturan makan. Orang kerap menahan lapar atau membatasi makanan untuk kalori negatif (memperbanyak kalori keluar dari yang masuk) atau untuk menurunkan berat badan.
Padahal, kata Andi, menahan lapar atau membatasi makan akan menyebabkan makan berlebihan dan menyebabkan kalori yang masuk menjadi sangat besar.
Alhasil, alih-alih mencapai tujuan awal membakar kalori, tubuh justru terjebak dengan berat badan yang terus bertambah lantaran salah kaprah mengatur kalori masuk dan keluar. (ak27)
Spesialis olahraga dari Indonesia Sport Medicine Centre, Andi Kurniawan mengatakan dalam prakteknya sehari-hari, ia kerap menemukan kesalahan yang kerap orang lakukan untuk mengurangi kalori.
"Orang sering menjadikan berat badan sebagai parameter ketika melakukan latihan fisik secara reguler. Berat badan tidak mudah dan cepat untuk diturunkan, memerlukan waktu karena ketika kita berolahraga lemak terbakar dan massa otot bertambah, berat badan memerlukan waktu untuk turun," ungkapnya kepada Kompas Health melalui surat elektronik.
Kalori terbakar lebih efektif dengan menerapkan gaya hidup aktif. Modifikasi gaya hidup dan memperbanyak bergerak akan efektif juga untuk membakar kalori, lanjutnya.
Selain pola latihan, kesalahan juga kerap ditemui dalam pengaturan makan. Orang kerap menahan lapar atau membatasi makanan untuk kalori negatif (memperbanyak kalori keluar dari yang masuk) atau untuk menurunkan berat badan.
Padahal, kata Andi, menahan lapar atau membatasi makan akan menyebabkan makan berlebihan dan menyebabkan kalori yang masuk menjadi sangat besar.
Alhasil, alih-alih mencapai tujuan awal membakar kalori, tubuh justru terjebak dengan berat badan yang terus bertambah lantaran salah kaprah mengatur kalori masuk dan keluar. (ak27)
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.